myspace codes
Click here for Myspace glitter graphics and Myspace layouts
-->

Selasa, 16 Juni 2015

Cara Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan AHP



Cara Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan AHP

Pada metode ahp matriks adalah bagian dari proses perhitungan. Pembuatan matriks perbandingan berpasangan pada tahan ini sebenarnya cukup mudah. Hal yang perlu Anda ketahui adalah cara melihat perbandingan pada persamaan Saaty atau nama lengkapnya yang diketahui yaitu Thomas L. Saaty. Persamaan tersebut adalah sebuah perbandingan nilai yang nilainya antara 1 sampai dengan 9. Nah dengan nilai perbandingan tersebut kita akan gunakan untuk membuat matriks perbandingan berpasangan.
Pada tutorial kali ini Saya akan membagikan panduan untuk membuat matriks berordo 3 saja. Kalau untuk ordo Anda tidak perlu bingung langkah-langkahnya cukup mudah. Ordo jika pada matriks ahp adalah jumlah kriteria yang Anda gunakan. Misalnya saja jumlah kriteria yang Anda gunakan 3 maka matriks yang terbentu adalah matriks berordo 3×3.  

Membuat Matriks AHP

Sebelum Saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara buat matriks untuk metode ahp. Berikut ini tabel perbandingan saaty yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu. Tabel ini juga sering di kenal dengan istilah skala penilaian AHP dan ditemukan saaty yang tertulis pada bukunya pada tahun 1980.
Intensitas KepentinganDefinisiPenjelasan
 1Kedua elemen sama pentingnya.Dua elemen menyumbangnya sama besar pasa sifat itu.
 3Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada yang lainnya.Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong datu elemen atas yang lainnya.
 5Elemen yang satu esensial atau sangat penting dari pada elemen yang lainnyaPengalaman dan pertimbangan dengan kuat satu elemen atas elemen yang lainnya.
 7Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya.Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya telah terlihat.
 9Satu elemen mutlak lebih penting dari pada elemen yang lainnya.Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi.
 2,4,6,8Nilai- nilai tengah di antara dua pertimbangan yang berdekatan.Bila kompromi dibutuhkan.
 KebalikanJika untuk aktifitas mendapat satu angka bila dibandingkan dengan suatu aktifitas j, maka mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan aktifitas i

sumber: Saaty (1980)

Tabel diatas adalah dasar untuk membuat matriks perbandingan. Cara Saya memahami dan membuat sebuah matriks ahp adalah sebagai berikut:
Misalkan saja kriteria yang digunakan dengan inisial a,b,c dengan rincian nilai kriteria tersebut sebagai berikut:
  • a = 6
  • b = 7
  • c = 9

Dengan data nilai kriteria diatas maka dapat di buat dengan hasil matriks perbandingan ahp sebagai berikut:

abc
a11/21/4
b211/3
c431






Penjelasannya. 
  1. Pertama pahami dulu setiap matriks berbentuk diagonal maka nilainya pasti 1, karena misalnya perbandingan a dengan a berarti sama.
  2. Perbandingan a dengan b pada tabel di atas menghasilkan 1/2, hal tersebut di pahami dari antara nila a=6 dan b=7 jaraknya menjauh adalah 1 maka 1/(1+1) = 1/2
  3. Sedangkan untuk a banding dengan c menghasilkan 1/4, adalah dengan ketarangan bahwa nilai a = 6 dan c=9 jaraknya menjauh atau berselisih 3 maka nilai perbandingannya yaitu 1/(3+1) maka nilainya adalah 1/4.
  4. Untuk perbandingan seterusnya pada baris b dan c adalah kebalikannya misalnya b pada kolom adalah 1/2 dan b pada baris maka kebalikannya adalah 2. Atau juga bisa diasumsikan dengan cara 1,2 dan 3 yaitu karena jaraknya mendekat atau selisih 1 antara perbandingan b dengan 1 yaitu b = 7 dan a=6 maka (1+1)/1 maka nilainya adalah 2.
  5. Untuk baris dan kolom berikutnya caranya tetap sama. Cara diatas adalah cara pada penerapan pembuatan matriks.





Sumber :

Implementasi SPK di Dunia Kerja


Implementasi SPK di Dunia Kerja

Konsep implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini diambil oleh penulis adalah penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai penerbangan atau airline industry.
Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada.
Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna sistem.
Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini, dimana;
  • Sistem akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen.
  • Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh manajemen.
  • Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional, Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada dibawah manajemen perusahaan.
Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi 
Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi
 
Struktur Alur Data Dalam Aplikasi Business Intelligence

Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut akan tampil dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai keinginan user/ pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut adalah seperti dibawah ini.
Sebelumnya, perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per divisi, dimana setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis data yang berbeda, serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan hasil analisis yang diperlukan juga otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan yang diperlukan tiap-tiap divisi tersebut, sebagaimana digambarkan dalam diagram dibawah.
Pembagian Kategori Dashboard Berdasarkan Penitikberatan Pengambilan Informasi Perusahaan
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business Intelligence Dashboard;
  1. Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
  2. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
  3. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).
Contoh implementasi aplikasi Business Intelligence – Dashboard sebagai ajuan system pendukung keputusan/decision support system yang hendak diimplementasikan dalam perusahaan:
Prototipe Tampilan Dashboard untuk Pengaplikasian Business Intelligence bagi Sistem Pendukung Keputusan, Dibuat Menggunakan Tool Xcelcius Disambungkan ke Warehouse SAP-Business Intelligence
Prototipe Tampilan Dashboard untuk Pengaplikasian Business Intelligence bagi Sistem Pendukung Keputusan, Dibuat Menggunakan Tool Xcelcius Disambungkan ke Warehouse SAP-Business Intelligence
Elemen-elemen yang ditampilkan:
  1. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan tim Sales setiap harinya dimana manajemen dapat meilhat pergerakan terakhir yang terjadi satu jam sebelum pengaksesan dashboard.
  2. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan pada satu hari sebelum pengaksesan dashboard (H-1)
  3. Grafik keseluruhan angka penjualan secara mingguan (pergerakan mingguan).
  4. Grafik keseluruhan angka penjualan secara bulanan (pergerakan bulanan).
  5. Grafik keseluruhan angka penjualan secara tahunan (pergerakan tahunan).
  6. Grafik penjualan per staff sales untuk mengukur kinerja masing-masing personel.
  7. Grafik pembelian dari setiap klien yang kategorinya adalah:
    1. Pembelian per klien Travel Agent
    2. Pembelian per perusahaan
    3. Pembelian per wilayah kota penjualan di Indonesia; semua kota yang memiliki bandara (missal Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya).
     
Sumber :
https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-keputusan/ 

Karakteristik dan Manfaat SPK


Karakteristik dan Manfaat SPK

Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah :
  1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
  2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.
  3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
  4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :
  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah :
  1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.

Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Sumber :
http://mirzanugraha.blogspot.com/2014/03/sistem-pendukung-keputusan-spk.html

Metode AHP dalam SPK


Metode AHP dalam SPK


Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang  dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini  akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang  kompleks menjadi suatu hirarki. Hirarki  didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan  yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama  adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.

AHP membantu para pengambil keputusan untuk memperoleh solusi terbaik dengan mendekomposisi permasalahan kompleks ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk kemudian melakukan sintesis terhadap berbagai faktor yang terlibat dalam permasalahan pengambilan keputusan tersebut. AHP mempertimbangkan aspek kualitatif dan kuantitatif dari suatu keputusan dan mengurangi kompleksitas suatu keputusan dengan membuat perbandingan satu-satu dari berbagai kriteria yang dipilih untuk kemudian mengolah dan memperoleh hasilnya. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah  dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :
  • Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang  dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
  • Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
  • Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Langkah - Langkah Dalam Metode AHP

Langkah – Langkah: Contoh Perhitungan Metode AHP. Cara perhitungan menghitung dengan menggunakan metode AHP sangat simpel. Panduang perhitungannya yaitu menggunakan persamaan matriks perbandingan berpasangan yang dikembangkan oleh saaty yaitu dengan menggunakan sekala perbandingan 1-9. Dengan skala tersebut, di lakukan perbandingan sehingga membentuk matriks yang berguna untuk mendapatkan nilai kuantitatif dari penilaian relatif pada setiap masalah atau kasus yang akan diselesaikan. Nah pada tutorial dan panduan kali ini Saya akan berikan contoh yang simpel saja supaya mudah di pahami dan dimengerti bagaimana cara menghitung metode ahp pada sebuah contoh kasus. Dan untuk penerapannya bisa diterapkan pada pengembagan aplikasi sistem pakar ataupun juga spk (sistem pendukung keputusan).
  1. Membuat matriks perbandingan kriteria dengan nilai yang telah di inputkan
  2. Mencari bobot vektor prioritas, sebelum mencari nilai ini, Anda harus menjumlahkan setiap kolom sel pada kolom matriks di bagi dengan jumlah kolom pada setiap selnya.
  3. Mencari lambda
  4. Mencari Konsitensi Index (CI)
  5. Mencari Konsistensi Rasio (CR), Tingkat konsistensi apabila nilai CR <0.1
Rumus :

Sistem Pendukung Keputusan


Apa Itu Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Sistem Pendukung Keputusan

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. 

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. 

Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan 10 difinisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem yang dikembangkan oleh beberapa ahli.

10 pendapat tentang pengertian sistem pendukung keputusan:

1. Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.

2. Alter (1990)
Membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :
-          SPK
Penggunaan :Aktif
Pengguna :Manajemen
Tujuan :Efektifitas
Time horizon :Sekarang dan masa depan
Kelebihan : Fleksibilitas
-          PDE
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi

3. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.

4. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.

5. Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.

6. Man dan Watson
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
7. Moore and Chang
Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

8. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.

9. Turban & Aronson (1998)
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.

10. Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.


Konfigurasi SPK


Karakteristik SPK


Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah :
        Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.

        Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.

        Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.

        Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.

        Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :

  • SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  • SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  • SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
        Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah  :

  •  Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  •  Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  •  Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  •  SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
  •  Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Komponen SPK

Komponenkomponen Sistem Pendukung Keputusan:

1. Data Management System
Segala aktivitas yang berhubungan dengan pengambilan, penyimpanan dan pengaturan data- data yang relevan dengan konteks keputusan yang akan diambil. Selain itu, komponen ini juga menyediakan berbagai fungsi keamanan, prosedur integritas data, dan administrasi data secara umum yang berkaitan dengan SPK. Berbagai tugas ini dilakukan dalam data management system beserta beberapa sub sistemnya yang diantaranya meliputi database, database management system, repository data, dan fasilitas query data.

2. Model Management System
Sistem ini menampilkan aktivitas pengambilan, penyimpanan dan pengaturan data dengan berbagai model kuantitatif, yang menyediakan kemampuan analitis untuk SPK.
3. Knowledge Base
Aktivitas yang berkaitan dengan pengenalan masalah, dan menghasilkan solusi final maupun sementara, halhal yang berkaitan dengan manajemen proses pemecahan masalah merupakan inti dari komponen ini. Knowledge base merupakan “otak” dari kelima komponen SPK. Data dan model diolah untuk kemudian hasilnya menjadi bahan pertimbangan bagi user dalam mengambil keputusan.

4.User Interface
Adalah jalur penghubung antara sistem dengan user, sehingga komponen komponen sistem SPK dapat diakses dan dimanipulasi dengan mudah oleh user untuk memberikan dukungan pada pengambilan keputusan. Kemudahan penggunaan dan komunikasi antar user dan SPK pada dasarnya merupakan ukuran keberhasilan penggunaan SPK itu sendiri.

5. User(s)
Desain, implementasi dan pemanfaatan SPK tidak akan efektif jika tidak disertai peran pengguna. Kemampuan, ketrampilan, motivasi, dan pengetahuan pengguna sebagai pengatur SPK, akan menentukan efektivitas dari penggunaan SPK.



Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Kost Menggunakan Metode TOPSIS


Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Kost Menggunakan Metode TOPSIS


Oke. Berikut ini adalah screenshoot sistem yang telah dibuat :
  1. Halaman Admin
  2. Menu Kriteria
  3. Menu Bobot Kriteria
  4. Menu Alternatif
  5. Menu Evaluasi
  6. Hasil Evaluasi
  7. Laporan